Ads Top

Erik ten Hag Ramaikan Persaingan, Antonio Conte Ingatkan Liga Inggris Itu Berat


Manchester United mengumumkan pelatih barunya, untuk bekerja mulai musim 2022/2023. Adalah Erik ten Hag, pelatih Ajax Amsterdam yang resmi bekerja untuk tim Setan Merah untuk tiga musim ke depan.

Manchester United mengumumkan Erik ten Hag sebagai pelatih barunya pada Kamis (21/4/2022). Namun ten Hag baru akan datang ke Old Trafford pada akhir musim, mengingat ia masih bekerja di Ajax.

Belum juga mulai bekerja di Man United, Erik ten Hag sudah mendapatkan peringatan soal alotnya Liga Inggris. Kali ini yang bicara adalah pelatih Tottenham, Antonio Conte.

Ini keputusan besar bagi kedua pihak. Ten Hag akan menghadapi tantangan berat sebagai pelatih MU. Saat ini kondisi Setan Merah sedang mengkhawatirkan.

Erik ten Hag akan mengusung proyek besar untuk mengembalikan kepercayaan diri skuad Manchester United dan merancang tim juara dalam beberpaa tahun ke depan. Masalahnya, tekanan di pundak ten Hag bisa begitu besar.

Sulitnya Liga Inggris


Antonio Conte diminta berkomentar soal keputusan MU menunjuk Ten Hag. Dia tahu berita ini berita besar, bagaimanapun MU adalah klub top dunia.

Sebagai pelatih asing yang sudah pernah mengalami situasi seperti Ten Hag, Conte tahu betul betapa sulitnya melatih di Liga Inggris, terlebih menangani MU.

"Jelas kita bicara soal klub besar, klub penting. Jangan lupa bahwa musim lalu MU finis di peringkat dua, lalu mengembangkan skuad dengan Varane, Sancho, dan Ronaldo," kata Conte.

"Aneh, mereka mengembangkan skuad tapi justru jadi lebih buruk dari musim lalu. Ini membuktikan betapa tidak mudahnya kompetisi di Inggris."

Level Tinggi


Conte tahu Ten Hag datang dengan ekspektasi besar. Dia sudah terbukti sukses di Ajax Amsterdam dan kini harus mengembangkan Setan Merah.

Sebab itu, Conte memperingatkan Ten Hag bahwa dia akan menghadapi tekanan besar. MU sudah terlalu lama tidak meraih trofi.

"Melatih di Inggris adalah pekerjaan besar bagi pelatih mana pun, levelnya begitu tinggi," sambung Conte.

"Ketika Anda melatih MU, tekanannya masif. Anda harus berjuang untuk meraih trofi. Tentu itu tidak mudah karena ada tim-tim lain yang punya keinginan sama," tandasnya.

Sumber: Express

No comments:

Powered by Blogger.