Ads Top

Kualifikasi Piala Dunia 2022: Timnas Italia harus puas bermain imbang 1-1 kontra Swiss pada laga kesembilan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadio Olimpico, Sabtu (13/11/2021) dini hari WIB. Hasil tersebut membuat Timnas Italia masih belum lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Pasalnya, Gli Azzurri yang kini berada di puncak Grup C mendulang 15 poin, hanya unggul produktivitas gol atas Swiss di tempat kedua. Gelandang jangkar Timnas Italia, Jorginho mendapat tekanan cukup besar akibat kegagalannya menyelesaikan tendangan penalti ke gawang Swiss pada babak kedua. Sayang, tendangan Jorginho justru melambung tinggi dari sasaran. Padahal Jorginho dikenal sebagai pemain yang memiliki rating konversi tinggi saat dalam mengeksekusi tendangan penalti. Jika tendangan 12 pas Jorginho berbuah gol, anak asuh Roberto Mancini sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia Qatar. Legenda Timnas Italia dan AS Roma, Francesco Totti membela Jorginho bahwa terkadang seorang pemain tidak akan selamanya dengan mudah menyelesaikan pekerjaan, seperti tendangan penalti. Dengan tegas Totti mengatakan tidak mudah menjadi eksekutor penalti. “Saya pikir Anda merasakan tekanan ketika Anda memiliki tanggung jawab semacam itu di pundak Anda, terutama di menit terakhir pertandingan, jadi tidak mudah untuk mengambil penalti,” kata Totti kepada Sky Sport Italia via Football Italia. Eksekutor Andal Sosok Jorginho dipilih menjadi penendang penalti karena pemain Chelsea itu dikenal sebagai eksekutor tendangan 12 pas yang paling ideal. Ia sudah membuktikannya baik di Chelsea maupun Timnas Italia pada Piala Eropa 2020 lalu. Nama lain seperti Lorenzo Insigne dan Domenico Berardi tak memiliki rekor sebaik Jorginho. Untuk itulah pelatih Roberto Mancini lebih menunjuk Jorginho sebagai eksekutor pertama. “Saya selalu diberitahu bahwa saya mencetak sebagian besar gol saya dengan penalti, tetapi Anda masih harus mengonversinya. Ini tidak mudah,” katanya. “Apakah Anda mencetak gol atau gagal, itu semua ada dalam mentalitas: wajar jika Anda gagal tiga kali berturut-turut, beberapa keraguan akan merayap ke dalam pikiran Anda, bahkan jika Anda seorang juara,” lanjut Totti. Optimisme Tinggi Timnas Italia dijadwalkan melawat ke markas Irlandia Utara, Selasa (16/11/2021) pukul 02.45 dini hari WIB. Kemenangan akan memastikan La Nazionale tampil di putaran final Piala Dunia 2022 Qatar. Meski demikian, Totti tetap yakin Italia akan lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai juara grup kualifikasi. “Jorginho tentu saja adalah seorang juara dan ketika Anda melihatnya bermain, itu memicu kegembiraan.” tegas sang pangeran AS Roma. Bela Jorginho atas Kegagalan Eksekusi Penalti ke Gawang Swiss Aryo AtmajaAryo Atmaja 14 Nov 2021, 19:15 WIB

 FOTO: 7 Maestro Sepak Bola yang Pensiun di Tahun 2017

 Timnas Italia harus puas bermain imbang 1-1 kontra Swiss pada laga kesembilan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadio Olimpico, Sabtu (13/11/2021) dini hari WIB.


Hasil tersebut membuat Timnas Italia masih belum lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Pasalnya, Gli Azzurri yang kini berada di puncak Grup C mendulang 15 poin, hanya unggul produktivitas gol atas Swiss di tempat kedua.


Gelandang jangkar Timnas Italia, Jorginho mendapat tekanan cukup besar akibat kegagalannya menyelesaikan tendangan penalti ke gawang Swiss pada babak kedua. Sayang, tendangan Jorginho justru melambung tinggi dari sasaran.


Padahal Jorginho dikenal sebagai pemain yang memiliki rating konversi tinggi saat dalam mengeksekusi tendangan penalti. Jika tendangan 12 pas Jorginho berbuah gol, anak asuh Roberto Mancini sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia Qatar.


Legenda Timnas Italia dan AS Roma, Francesco Totti membela Jorginho bahwa terkadang seorang pemain tidak akan selamanya dengan mudah menyelesaikan pekerjaan, seperti tendangan penalti. Dengan tegas Totti mengatakan tidak mudah menjadi eksekutor penalti.


“Saya pikir Anda merasakan tekanan ketika Anda memiliki tanggung jawab semacam itu di pundak Anda, terutama di menit terakhir pertandingan, jadi tidak mudah untuk mengambil penalti,” kata Totti kepada Sky Sport Italia via Football Italia.


Eksekutor Andal

Foto Piala Eropa: Chelsea Connection di Semifinal Euro 2020

Sosok Jorginho dipilih menjadi penendang penalti karena pemain Chelsea itu dikenal sebagai eksekutor tendangan 12 pas yang paling ideal. Ia sudah membuktikannya baik di Chelsea maupun Timnas Italia pada Piala Eropa 2020 lalu.

Nama lain seperti Lorenzo Insigne dan Domenico Berardi tak memiliki rekor sebaik Jorginho. Untuk itulah pelatih Roberto Mancini lebih menunjuk Jorginho sebagai eksekutor pertama.

“Saya selalu diberitahu bahwa saya mencetak sebagian besar gol saya dengan penalti, tetapi Anda masih harus mengonversinya. Ini tidak mudah,” katanya.

“Apakah Anda mencetak gol atau gagal, itu semua ada dalam mentalitas: wajar jika Anda gagal tiga kali berturut-turut, beberapa keraguan akan merayap ke dalam pikiran Anda, bahkan jika Anda seorang juara,” lanjut Totti.

 Timnas Italia harus puas bermain imbang 1-1 kontra Swiss pada laga kesembilan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadio Olimpico, Sabtu (13/11/2021) dini hari WIB.

Hasil tersebut membuat Timnas Italia masih belum lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Pasalnya, Gli Azzurri yang kini berada di puncak Grup C mendulang 15 poin, hanya unggul produktivitas gol atas Swiss di tempat kedua.

Gelandang jangkar Timnas Italia, Jorginho mendapat tekanan cukup besar akibat kegagalannya menyelesaikan tendangan penalti ke gawang Swiss pada babak kedua. Sayang, tendangan Jorginho justru melambung tinggi dari sasaran.

Padahal Jorginho dikenal sebagai pemain yang memiliki rating konversi tinggi saat dalam mengeksekusi tendangan penalti. Jika tendangan 12 pas Jorginho berbuah gol, anak asuh Roberto Mancini sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia Qatar.

Legenda Timnas Italia dan AS Roma, Francesco Totti membela Jorginho bahwa terkadang seorang pemain tidak akan selamanya dengan mudah menyelesaikan pekerjaan, seperti tendangan penalti. Dengan tegas Totti mengatakan tidak mudah menjadi eksekutor penalti.

“Saya pikir Anda merasakan tekanan ketika Anda memiliki tanggung jawab semacam itu di pundak Anda, terutama di menit terakhir pertandingan, jadi tidak mudah untuk mengambil penalti,” kata Totti kepada Sky Sport Italia via Football Italia.


Eksekutor Andal

Foto Piala Eropa: Chelsea Connection di Semifinal Euro 2020


Sosok Jorginho dipilih menjadi penendang penalti karena pemain Chelsea itu dikenal sebagai eksekutor tendangan 12 pas yang paling ideal. Ia sudah membuktikannya baik di Chelsea maupun Timnas Italia pada Piala Eropa 2020 lalu.

Nama lain seperti Lorenzo Insigne dan Domenico Berardi tak memiliki rekor sebaik Jorginho. Untuk itulah pelatih Roberto Mancini lebih menunjuk Jorginho sebagai eksekutor pertama.

“Saya selalu diberitahu bahwa saya mencetak sebagian besar gol saya dengan penalti, tetapi Anda masih harus mengonversinya. Ini tidak mudah,” katanya.

“Apakah Anda mencetak gol atau gagal, itu semua ada dalam mentalitas: wajar jika Anda gagal tiga kali berturut-turut, beberapa keraguan akan merayap ke dalam pikiran Anda, bahkan jika Anda seorang juara,” lanjut Totti.


Optimisme Tinggi

Foto: 5 Pemain Keturunan Brasil yang Sukses Meraih Trofi Piala Eropa usai Berpindah Kewarganegaraan

Timnas Italia dijadwalkan melawat ke markas Irlandia Utara, Selasa (16/11/2021) pukul 02.45 dini hari WIB. Kemenangan akan memastikan La Nazionale tampil di putaran final Piala Dunia 2022 Qatar.

Meski demikian, Totti tetap yakin Italia akan lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai juara grup kualifikasi.

“Jorginho tentu saja adalah seorang juara dan ketika Anda melihatnya bermain, itu memicu kegembiraan.” tegas sang pangeran AS Roma.

Timnas Italia dijadwalkan melawat ke markas Irlandia Utara, Selasa (16/11/2021) pukul 02.45 dini hari WIB. Kemenangan akan memastikan La Nazionale tampil di putaran final Piala Dunia 2022 Qatar.

Meski demikian, Totti tetap yakin Italia akan lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai juara grup kualifikasi.

“Jorginho tentu saja adalah seorang juara dan ketika Anda melihatnya bermain, itu memicu kegembiraan.” tegas sang pangeran AS Roma.

No comments:

Powered by Blogger.